Candi Mendut
Candi Mendut |
Di beberapa tempat di sepanjang dinding luar langkan terdapat jaladwara atau saluran untuk membuang air dari selasar. Jaladwara terdapat di kebanyakan candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, seperti di Candi Barabudhur, Candi Banyuniba, Candi Prambanan dan di Situs Ratu Baka. Jaladwara di setiap candi memiliki bentuk yang berbeda-beda.Tangga menuju selasar terletak di sisi barat, tepat di depan pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi. Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi dilengkapi dengan bilik penampil yang menjorok keluar. Atap bilik penampil sama tinggi dan menyatu dengan atap tubuh candi. Tidak terdapat gapura atau bingkai pintu pada dinding depan bilik penampil. Bilik itu sendiri berbentuk lorong dengan langit-langit berbentuk rongga memanjang dengan penampang segi tiga. Dinding pipi tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang menggambarkan berbagai cerita yang mengandung ajaran Buddha. Pangkal pipi tangga dihiasi dengan sepasang kepala naga yang mulutnya sedang menganga lebar, sementara di dalam mulutnya terdapat seekor binatang yang mirip singa. Di bawah kepala naga terdapat panil begambar makhluk kerdil mirip Gana.Atap candi itu terdiri dari tiga kubus yang disusun makin ke atas makin kecil, mirip atap candi-candi di Komplek Candi Dieng dan Gedongsanga. Di sekeliling kubus-kubus tersebut dihiasi dengan 48 stupa kecil. Puncak atap sudah tidak tersisa sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya. Dinding dalam bilik penampil dihiasi dengan relief Kuwera atau Avataka dan relief Hariti. Relief Kuwera terpahat di dinding utara, relief Hariti terpahat di dinding selatan. Kuwera adalah seorang raksasa pemakan manusia yang bertobat setelah bertemu dengan Buddha. Ia berubah menjadi dewa kekayaan dan pelindung anak-anak. Kuwera mempunyai seorang istri bernama Hariti, yang semula adalah juga seorang raksasa pemakan manusia. Sebagaimana halnya suaminya, Hariti bertobat setelah bertemu Buddha dan kemudian menjadi pelindung anak-anak. Relief Kuwera dan Hariti terdapat di banyak candi Buddha Tantrayana, seperti di Candi Sewu, Candi Banyuniba dan Candi Kalasan.
Pada dinding timur terpahat relief Bodhisatwa. Dalam relief ini Sang Buddha yang digambarkan sebagai sosok bertangan empat sedang berdiri di atas tempat yang bentuknya mirip lingga. Pakaian yang dikenakan adalah pakaian kebesaran kerajaan. Di sekeliling kepalanya memancar sinar kedewaan. Tangan kiri belakang memegang kitab, tangan kanan sebelah belakang memegang tasbih, kedua tangan depan menggambarkan sikap varamudra, yaitu Buddha bersila dengan sikap tangan memberi anugrah. Di sebelah kirinya setangkai bunga teratai yang keluar dari dalam bejana.Pada dinding sisi utara terpahat relief yang menggambarkan Dewi Tara sedang duduk di atas padmasana, diapit dua orang lelaki. Dalam relief ini Tara digambarakan sebagai dewi bertangan delapa. Keempat tangan kiri masing-masing memegang tiram, wajra, cakra, dan tasbih, sedangkan keempat tangan kanan masing-masing memegang sebuah cawan, kapak, tongkat, dan kitab. Pada dinding barat (depan), di sebelah utara pintu masuk, terdapat relief Sarwaniwaranawiskhambi. Sarwaniwaranawiskhambi digambarkan sedang berdiri di bawah sebuah payung. Busana yang dipakainya adalah busana kebesaran kerajaan.Di ruangan yang cukup luas dalam tubuh Candi Mendut terdapat 3 buah Arca Buddha. Tepat mengadap pintu terdapat Buddha Sakyamuni, yaitu Buddha sedang berkhotbah. Buddha digambarkan dalam posisi duduk dengan sikap tangan dharmacakramudra, yaitu sikap sedang mewejangkan ajaran. destinasi lainnya Rumah Kamera Di sebelah kanan, menghadap ke selatan, terdapat Arca Bodhisattva Avalokiteswara, yaitu Buddha sebagai penolong manusia. Buddha digambarakan dalam posisi duduk dengan kaki kiri terlipat dan kaki kanan menjuntai ke bawah. Telapak kaki kanan menumpang pada bantalan teratai kecil. Di sebelah kiri ruangan, menghadap ke utara, terdapat Arca Maitreya yaitu Bodhisatwa pembebas manusia yang sedang duduk dengan sikap tangan simhakarnamudra, mirip sikap vitarkamudra namun jari-jarinya tertutup. Ketiga arca dalam ruangan ini memakai dilengkapi dengan 'prabha" atau sinar kedewaan di sekeliling kepalanya.Di sudut selatan, di halaman samping Candi Mendut terdapat batu-batu reruntuhan yang sedang diidentifikasi dan dicoba untuk direkonstruksi. sumber klik disini |
No comments: